Postingan

Satu Hari, di Akhir Tahun...

"Ibu masuk..?" "Iya sayang ayo kita masuk ajak temen temennya" Aku berdiri dari kursiku dan ku simpan beberapa buku laporan harian yang sedang ku kerjakan, ku lirik jam sudah menunjuk di angka 9.30, waktu istirahat anak anak sudah habis, jadi ku iya kan saat Wulan bertanya  barusan.Anak anak berlarian masuk dan mengerubungi mejaku, beberapa wajah mungil ini nampak merah mengkilat basah oleh keringat, hmmm... aktifitas mereka memang tidak ada duanya berlari dan bergerak terus menerus selam 30 menit waktu istirahat membuat darah di tubuh mereka mengalir deras dan lancar. Ku ajak mereka untuk cuci tangan dan membasuh wajah mereka agar lebih segar. 15 menit kemudian, aku sudah duduk bersimpuh di lingkaran bersama anak anak yang hendak berdoa bersiap hendak pulang, namun sebagian besar anak anakku masih berlarian di dalam kelas tak menghiraukan tepuk tangannku yang mengajak mereka duduk di lingkaran. "Nabil, Kiki, Fathan, ayo duduk sayang.. kita m

Sekilas tentang Ummi kami

Di sekolah Beliau di panggil Ummi, mengikuti putra putrinya yang memanggilnya demikian, Beliau adalah Kepala Sekolah RA tempatku mengajar, sebenarnya aku telah mengenal Beliau jauh sebelum aku mengajar di sini, sebab Ibunda Beliau adalah Guruku sewaktu aku di SD berpuluh tahun silam  sehingga kami sering melihatnya sebagai putrinya Bu Sum . Ketika aku SMA kemudian adik beliau adalah teman karibku , rumahnya tempat kami berkumpul kalau mengerjakan tugas kelompok atau hanya sekedar kongkow kongkow makan siang sepulang sekolah bikin nasi liwet atau hanya bikin rujakan rame rame, di sinilah aku lebih sering ketemu, hingga akhirnya Beliau menikah dengan salah satu sahabat penanya, ya waktu itu tahun 1987 belum ada FB ataupun HP, semua komunikasi jarak jauh lebih memakai surat menyurat saja.Ada yang lucu dari pernikahan Beliau ini yang sering menjadi bahan gurauan kami, ternyata sahabat penanya yang berasal dari Lombok itu, hanya baru ketemu sekali  dan itupun langsung khitbah ternyata sang

Nasehat dari Ma Tua Tetanggaku

Gambar
Sudah dua hari badanku terasa berat dan pegal pegal, teringat anakku yang sulung yang suka memijatku, tapi sekarang tidak bisa ku mintai tolong dengan segera, Yogya - Banjar  bukan jarak yang dekat sekedar hanya untuk memijatku. Akhirnya aku meminta tolong Ma tukang pijat tetanggaku, Ba'da Maghrib  Dia sudah mengetuk pintu rumahku. Seperti biasa sambil memijat Dia bercerita, dan selalu ceritanya suram penuh kesedihan. Aku sambil menikmati pijitannya setia mendengarkan curhat si Ma malang ini. "Kemarin Ma teh kabur Neng, mau kesini tapi malu.." "Lho .. Ma kabur ..? kenapa Ma..?" "Aahh hidup Ma mah gini terus Neng, sakit hati  sama Anak Anak " Tangan kurus si Ma meluncur di betisku, Aku meringis meski kurus  namun tenaganya sanggup membuatku menahan nafas. "Ya Alloh Ma.. coba kaburnya ke sini , seneng Aku ada yang mijitin, kenapa lagi dengan Anak Ma..?" "Sama Mantu neng.." Si Ma terisak Aku  tidak enak hati jadinya, su

Permen Papa

Gambar
Bangun tidur pagi Papaku agak rewel,merengek rengek ga jelas, ku tanya sambil ku cium pipinya hmmm.. bau acemmm. "Ko bangun tidur nangis sayang, mimpi buruk ya..?" Papa hanya merengek seperti ada yang ingin dia katakan, tapi ga yakin "Papa mau apa..?bilang sama mamah ga pake nangis nanti ga jelas ngomongnya.." Ku dudukan dia di tepi tempat tidur dan Aku berjongkok di depannya. "Boleh ngga Papa minta permen ..?" hmmmm.. pantes dia ragu sebab Dia tahu aku ga begitu suka kalau Dia jajan permen, sebab giginya selalu bermasalah kalau kebanyakkan makan yang manis. "Kenapa Papa mau permen, kan gigi Papa suka sakit batuknya juga masih ada..?" ku ingatkan Dia sambil duduk di sampingnya. "Papa mau permen temen temen Papa suka beli, Papa juga mau..boleh ya mah..?" Mata bulatnya memohon "Baiklah karena Papa mintanya ga pake nangis Papa boleh nanti beli permen di sekolah, tapi jangan malas sikat giginya ya..?" "Ta

Muhammad Ziyadhatul Khoiry, Permataku

Gambar
Dua telaga bening ini Selalu mampu meruntuhkan hatiku membuatku tak berdaya saat ia meminta Dua telaga bening ini Selalu mampu  mengajariku bahwa duka tak selamanya air mata Dua telaga bening ini Selalu mampu membuatku berdada lapang seluas samudra Dalam lepas gelak tawa riangnya Ku dapatkan indahnya hidup Dalam rengekan manjanya Kudapatkan betapa berartinya diriku melebihi dunia beserta isinya baginya Dalam cerewet dan sejuta tanyanya Kudapatkan pelajaran yang tak pernah berwisuda .Ya Robbi tak putus Syukurku, Terimakasih telah hidupkan Ia untukku,  Di sebuah malam menjelang Iedul Fitri  Hadir dengan senyum Malaikat di pangkuanku by ;Camar putih, 24 April 2011

Merpatiku

Gambar
Terbanglah, hai Merpati rinduku Lewati langit sebrangi lautan gemawan Sampaikan padanya ada sebongkah hati lara menanti   Menguntai harap di sela jemari, menghitung waktu yang tak mau kompromi   Tak jua asa berpihak meski musim ribuan kali berganti   Terbanglah Sebab aku akan tetap berdiri di sini   Tak peduli hingga ujung usia   Tak peduli pedih letih melumuri Kembalilah bawa ia untukku   Di awal pagi saat matahari hadir menemani Ataukah saat malam berganti menjagai Tak lagi penting di antara keduanya Terbanglah terus demiku Sebab padamu daya hidupku tersimpul Tawa tangisku terpusat Tahukah kau hai Merpati rinduku Inginku sederhana  Ku ingin ada saat dia pertama membuka mata  Dengan senyumku yang mewakili Kujaminkan untuknya semua akan  baik baik saja Karena cintaku menjadi penjaganya. by ;camar putih      banjar mei 2011.

Mimpi yang hilang

Gambar
Jadwal pengajian bulanan Orang tua murid, bulan ini giliran Ibunya Dadan yang ketempatan rumahnya, karena sudah menjadi kesepakatan pengajian rutin bulanan di adakan di rumah Orang Tua murid siapa saja yang bersedia, tidak di tunjuk. Selepas jam pelajaran, sedianya Anak Anak yang Orang Tuanya tidak hadir mengikuti pengajian di pulangkan, namun sesaat ada telepon dari BFC, bahwa pihak BFC sudah menyediakan snack utnuk Anak Anak. Subhanalloh... Akhirnya Anak Anak kami bawa serta , bukan main gembiranya mereka. Ya hari ini, agak istimewa sebab pengisi materi pengajian akan hadir dari pihak Banjar Family Center, kami akan kedatangan Tamu.  Alhamdulillah. Akhirnya Tamu yang Kami tunggu pun tiba. Dengan sedikit kerepotan karena barang yang di bawa cukup banyak ternyata, Kami sambut Ibu Ketua BFC, Ibu Etty atau sering di panggil Ummi Urin dan Ibu Yuni dengan penuh antusias. Dan Segera pengajian pun di gelar. Subhanalloh .. materi yang di sampaikan begitu bermanfaat.