Postingan

Menampilkan postingan dari 2012

Satu Hari, di Akhir Tahun...

"Ibu masuk..?" "Iya sayang ayo kita masuk ajak temen temennya" Aku berdiri dari kursiku dan ku simpan beberapa buku laporan harian yang sedang ku kerjakan, ku lirik jam sudah menunjuk di angka 9.30, waktu istirahat anak anak sudah habis, jadi ku iya kan saat Wulan bertanya  barusan.Anak anak berlarian masuk dan mengerubungi mejaku, beberapa wajah mungil ini nampak merah mengkilat basah oleh keringat, hmmm... aktifitas mereka memang tidak ada duanya berlari dan bergerak terus menerus selam 30 menit waktu istirahat membuat darah di tubuh mereka mengalir deras dan lancar. Ku ajak mereka untuk cuci tangan dan membasuh wajah mereka agar lebih segar. 15 menit kemudian, aku sudah duduk bersimpuh di lingkaran bersama anak anak yang hendak berdoa bersiap hendak pulang, namun sebagian besar anak anakku masih berlarian di dalam kelas tak menghiraukan tepuk tangannku yang mengajak mereka duduk di lingkaran. "Nabil, Kiki, Fathan, ayo duduk sayang.. kita m

Sekilas tentang Ummi kami

Di sekolah Beliau di panggil Ummi, mengikuti putra putrinya yang memanggilnya demikian, Beliau adalah Kepala Sekolah RA tempatku mengajar, sebenarnya aku telah mengenal Beliau jauh sebelum aku mengajar di sini, sebab Ibunda Beliau adalah Guruku sewaktu aku di SD berpuluh tahun silam  sehingga kami sering melihatnya sebagai putrinya Bu Sum . Ketika aku SMA kemudian adik beliau adalah teman karibku , rumahnya tempat kami berkumpul kalau mengerjakan tugas kelompok atau hanya sekedar kongkow kongkow makan siang sepulang sekolah bikin nasi liwet atau hanya bikin rujakan rame rame, di sinilah aku lebih sering ketemu, hingga akhirnya Beliau menikah dengan salah satu sahabat penanya, ya waktu itu tahun 1987 belum ada FB ataupun HP, semua komunikasi jarak jauh lebih memakai surat menyurat saja.Ada yang lucu dari pernikahan Beliau ini yang sering menjadi bahan gurauan kami, ternyata sahabat penanya yang berasal dari Lombok itu, hanya baru ketemu sekali  dan itupun langsung khitbah ternyata sang

Nasehat dari Ma Tua Tetanggaku

Gambar
Sudah dua hari badanku terasa berat dan pegal pegal, teringat anakku yang sulung yang suka memijatku, tapi sekarang tidak bisa ku mintai tolong dengan segera, Yogya - Banjar  bukan jarak yang dekat sekedar hanya untuk memijatku. Akhirnya aku meminta tolong Ma tukang pijat tetanggaku, Ba'da Maghrib  Dia sudah mengetuk pintu rumahku. Seperti biasa sambil memijat Dia bercerita, dan selalu ceritanya suram penuh kesedihan. Aku sambil menikmati pijitannya setia mendengarkan curhat si Ma malang ini. "Kemarin Ma teh kabur Neng, mau kesini tapi malu.." "Lho .. Ma kabur ..? kenapa Ma..?" "Aahh hidup Ma mah gini terus Neng, sakit hati  sama Anak Anak " Tangan kurus si Ma meluncur di betisku, Aku meringis meski kurus  namun tenaganya sanggup membuatku menahan nafas. "Ya Alloh Ma.. coba kaburnya ke sini , seneng Aku ada yang mijitin, kenapa lagi dengan Anak Ma..?" "Sama Mantu neng.." Si Ma terisak Aku  tidak enak hati jadinya, su

Permen Papa

Gambar
Bangun tidur pagi Papaku agak rewel,merengek rengek ga jelas, ku tanya sambil ku cium pipinya hmmm.. bau acemmm. "Ko bangun tidur nangis sayang, mimpi buruk ya..?" Papa hanya merengek seperti ada yang ingin dia katakan, tapi ga yakin "Papa mau apa..?bilang sama mamah ga pake nangis nanti ga jelas ngomongnya.." Ku dudukan dia di tepi tempat tidur dan Aku berjongkok di depannya. "Boleh ngga Papa minta permen ..?" hmmmm.. pantes dia ragu sebab Dia tahu aku ga begitu suka kalau Dia jajan permen, sebab giginya selalu bermasalah kalau kebanyakkan makan yang manis. "Kenapa Papa mau permen, kan gigi Papa suka sakit batuknya juga masih ada..?" ku ingatkan Dia sambil duduk di sampingnya. "Papa mau permen temen temen Papa suka beli, Papa juga mau..boleh ya mah..?" Mata bulatnya memohon "Baiklah karena Papa mintanya ga pake nangis Papa boleh nanti beli permen di sekolah, tapi jangan malas sikat giginya ya..?" "Ta

Muhammad Ziyadhatul Khoiry, Permataku

Gambar
Dua telaga bening ini Selalu mampu meruntuhkan hatiku membuatku tak berdaya saat ia meminta Dua telaga bening ini Selalu mampu  mengajariku bahwa duka tak selamanya air mata Dua telaga bening ini Selalu mampu membuatku berdada lapang seluas samudra Dalam lepas gelak tawa riangnya Ku dapatkan indahnya hidup Dalam rengekan manjanya Kudapatkan betapa berartinya diriku melebihi dunia beserta isinya baginya Dalam cerewet dan sejuta tanyanya Kudapatkan pelajaran yang tak pernah berwisuda .Ya Robbi tak putus Syukurku, Terimakasih telah hidupkan Ia untukku,  Di sebuah malam menjelang Iedul Fitri  Hadir dengan senyum Malaikat di pangkuanku by ;Camar putih, 24 April 2011

Merpatiku

Gambar
Terbanglah, hai Merpati rinduku Lewati langit sebrangi lautan gemawan Sampaikan padanya ada sebongkah hati lara menanti   Menguntai harap di sela jemari, menghitung waktu yang tak mau kompromi   Tak jua asa berpihak meski musim ribuan kali berganti   Terbanglah Sebab aku akan tetap berdiri di sini   Tak peduli hingga ujung usia   Tak peduli pedih letih melumuri Kembalilah bawa ia untukku   Di awal pagi saat matahari hadir menemani Ataukah saat malam berganti menjagai Tak lagi penting di antara keduanya Terbanglah terus demiku Sebab padamu daya hidupku tersimpul Tawa tangisku terpusat Tahukah kau hai Merpati rinduku Inginku sederhana  Ku ingin ada saat dia pertama membuka mata  Dengan senyumku yang mewakili Kujaminkan untuknya semua akan  baik baik saja Karena cintaku menjadi penjaganya. by ;camar putih      banjar mei 2011.

Mimpi yang hilang

Gambar
Jadwal pengajian bulanan Orang tua murid, bulan ini giliran Ibunya Dadan yang ketempatan rumahnya, karena sudah menjadi kesepakatan pengajian rutin bulanan di adakan di rumah Orang Tua murid siapa saja yang bersedia, tidak di tunjuk. Selepas jam pelajaran, sedianya Anak Anak yang Orang Tuanya tidak hadir mengikuti pengajian di pulangkan, namun sesaat ada telepon dari BFC, bahwa pihak BFC sudah menyediakan snack utnuk Anak Anak. Subhanalloh... Akhirnya Anak Anak kami bawa serta , bukan main gembiranya mereka. Ya hari ini, agak istimewa sebab pengisi materi pengajian akan hadir dari pihak Banjar Family Center, kami akan kedatangan Tamu.  Alhamdulillah. Akhirnya Tamu yang Kami tunggu pun tiba. Dengan sedikit kerepotan karena barang yang di bawa cukup banyak ternyata, Kami sambut Ibu Ketua BFC, Ibu Etty atau sering di panggil Ummi Urin dan Ibu Yuni dengan penuh antusias. Dan Segera pengajian pun di gelar. Subhanalloh .. materi yang di sampaikan begitu bermanfaat.

Ketika Nur menangis

Gambar
Pagiku agak terburu buru, semalam sampai larut menyelesaikan administrasi harian Sekolah, kunjungan penilaian untuk Akreditasi Sekolah cukup menyita waktu dan energiku juga untuk Guru Guru yang lain. Sampai di Sekolah masih ada beberapa laporan yang harus segera di bereskan, Anak anak mengerubutiku meminta di temani membaca Iqro kegiatan rutin tiap pagi sebelum jam pelajaran di mulai. Dan Aku k ewalahan juga. "Ayo sayang .. baca Iqronya sama Bu Itit ya..." Beberapa kemudian kembali ke kelas, Dika masih mengintip di pintu enggan beranjak, dahinya berkerut . "Ibu selesaikan laporan dulu ya, Dika baca Iqronya sama Bu Itit ya.." Aku membujuk dengan senyum, dan Dika pun beringsut masuk kelas di wajahnya tak ada senyum. Belum juga ku mulai laporan harian yang harus segera ku selesaikan itu , Tiba tiba ada tamu, sepertinya Orang Tua murid namun Aku lupa Ibunya siapa ya. ?pikirku sambil berdiri menyambutnya. "Assalamu'alaikum..&quo

Nyeri

Gambar
Kemanakah larinya bianglala hatiku senyap sekali ku raba tanpa getaran warna warninya kemarin lalu memberiku hidup kini pergi tanpa sisa berkasnya pun tak ada apa salah yang telah ku buat ku rasa cinta yang ku beri ke renda dalam lelah ku untai dalam sabar namun pergi jua udara yang ku hirup terasa perih merata hingga di ujung kaki marah dan terluka menguras energiku hingga lunglai denyut nyeri ribuan jarum di kepalaku menghapus semua memory indah berdiri luruh tak mampu tegak rebah sesak menyiksa tertawan aku dan ku ikhlaskan berharap semua musnah terhapus nyeri kadang hati harus teremas kuat biar yang terikat kuat di dalam menetes keluar meski teriring darah luka by ; camar putih, 19 maret 2012 senin 17.10. S
Gambar
Jam Dinding belum juga genap di angka 09.00 malam. Namun karena hujan dari sore mengguyur tanpa jeda membuat malam terasa sudah sepi, tak banyak aktifitas di jalanan sesekali ku dengar suara motor melaju cepat, tak nyaman berada di luar da lam kondisi cuaca yang dingin dan hujan begini. Aku sedang malas, suasana hati yang lagi ga mood memperparah rasa malasku, ku rasakan perutku keroncongan , aku lapar, terakhir makan tadi siang sebelum dhuhur pulang sekolah, ada perasaan menyesal ingat tadi siang si Uni nasi padang menawariku nasinya mau setengah atau satu, aku bilang setengah saja Uni, haduh tahu begini tadi siang nasinya satu saja.. hehe. Biskuit dan kue kering di toples tak menggugah seleraku beberapa makanan juga masih ada di kulkas masih tapi ingat dinginnya membuat seleraku terbang, ada telur dan mi instan, ah malas, ku bilang malas. Sambil terlentang menatap langit langit kamar, hati yang sedang melo, perut kosong melilit, hujan, hmmm...kombinasi yang k

Gadis Kecil Dalam Kenangan

Gambar
Aku melihatnya di antara bayangan, Memantul di jendela kaca seusai hujan, memakai gaun berwarna merah dengan bunga bunga di ujung gaunnya  menggantung di atas paha putihnya yang kecil, rambut merahnya di kepang ekor kuda,bergoyang lucu di atas tengkuknya saat dia berlari ,bibir mungilnya merah, pipi montoknya dengan sebentuk lesung pipit kecil  juga bersemu merah, dia berlari menuju pintu sesaat teriakkan teman temannya di halaman memanggil namanya mengajaknya main. "Ibu aku main..." Tak sempat Ibunya menjawab, si kecil sudah menghilang di balik pintu, sudah lupa dia baru beberapa menit yang lalu dia pulang main dengan mata penuh  air mata, baginya teriakan temannya di halaman mengajaknya main sudah merupakan pelipur hatinya melupakan tragedi yang selalu terulang.dan merupakan permintaan maaf teman temannya tanpa kata. Ibunya hanya bisa menggelengkan kepalanya tak sempat menahan, berharap dia pulang nanti dengan tawa. Dan, di sinilah Si Gadis kecil itu berada bers