Diary Untuk Nadya


Sejak Subuh ada yang terlintas di hatiku, dan aku menepuk dahi ah...Good Idea kenapa ga terpikir dari kemarin ya.. membayangkannya saja aku sudah merasakan debaran hangat di dadaku. oke I will do it.
7.05 Toko buku langgananku sudah buka, dan Aku langsung memilih milih Diary yang semuanya lucu lucu, Aku ingin yang berwarna pink sayang tidak ada, dan pilihanku jatuh pada buku Diary berwarna hijau lembut bergambar kartun anak kecil yang lucu ada kunci kecil menggantung di sana, sesaat setelah buku itu di tanganku aku sudah merasakan kebahagiaan yang menjalari hatiku ,bayangan mata Nadya yang bulat bening membuatku tersenyum.

Dan waktu istirahat pun tiba Aku mengajak Bunda Nadya ke kelas ke sediakan kursi kecil untuk kami betiga mengobrol.
" Ibu itu apa..." rasa ingin tahu khas anak kecil memaksa Nadya bertanya cepat .
"Nanti Nadya akan tahu.." Aku tersenyum menggodanya.
Bundanya ikut tersenyum sambil memangku Nadya, Aku menggeser sebuah kursi untuk Nadya agar tidak di pangku.
"Begini Ibu.. Saya punya sesuatu untuk Nadya..." Aku memulai.Bunda Nadya agak tegang sepertinya.
"Sebuah Diary kecil, tidak seberapa harganya Bunda, ini untukmelatih Nadya agar lebih pandai mengungkapka perasaannya , kebetulan Nadya sedah pandai membaca juga sudah lancar menulis."
Kulihat Bundanya Nadya tersenyum kaget sambil menutup mulut 
"Aduuhh.. Ibuu...."
"Sepertinya sederhana ya bu, namun semoga saja ini ada manfaatnya untuk tumbuh kembang Nadya, di antara semua temannya Nadya lah yang paling berani mengatakan cita citanya hampir setiap hari, jadi bagai mana mungkin Kami mengabaikannya.."
"Ibu ...jadi ngerepotin ya..." Bunda Nadya di sergap rasa haru, dan menular ke hatiku
"Ibu ... ada latihan yang bagus buat si anak saat belajar menulis Diary, Dia belajar mengkoordinasikan antara apa yang di pikirkan dengan cara mengungkapkannya, Dia akan belajar memilih kata yang Dia sukai untuk mengungkapkan apa yang dia rasakan, perbendaharaan katanya akan meluas dengan sendirinya , motorik halusnyajuga akan terlatih dengan baik saat sering menulis, Dia juga aka terlatih untuk peka pada apa saja yang di lihatnya lalu menuangkannya lewat kata kata.." Aku melihat Nadya yang sedang tersenyum senang memegang hadiah kecil itu.
"Ibu, saya jadi teringat sewaktu liburan kemarin Saya dan Nadya ke Bandung dan saat jalan jalan di Mall Nadya bertanya boleh tidak dia meminta Diary, dan Saya bilang tidak boleh Diary seperti itu untuk orang dewasa, ternyata saya salah ya.. jadi merasa bersalah ..." mata Bunda Nadya nampak berkaca kaca. aku tersenyum maklum.
"Diary.. lebih dari hanya sekedar catatan harian atau pun curahan hati seseorang, Diary juga bisa menjadi motipasi yang kuat saat suatu waktu nanti Nadya besar dan mengalami masa yang sedih dan hilang semangat Diary ini bisa bercerita betapa saat kecil Dia adalah anak yang penuh semangat , punya cita cita luar biasa, Insya Alloh Diary ini akan menjadi sumber inspirasi buat Dia, bu.."
"Nadya memang suka segala jenis Hewan Bu.. juaga seka menulis , hanya saya tidak terpikirkan sampai ke situ.." Bunda Nadya mengusap kepala Nadya dengan sayang.
"Tak apa ibu, mari kita mulai hari ini, Nadya boleh menulis apa saja di buku ini jangan takut bukunya cepat habis ya..jika buku ini habis nanti Nadya dapat 2 buku Diary lagi , satu dari Ibu dan satu lagi dari Bunda ..." Ku lihat mata indah Nadya bersinar jernih sempurna untuk Anak yang sedang bahagia.
"Nadya boleh memperlihatkan catatah Nadya sama Ibu tiap hari nanti ibu kasih bintang setiap harinya satu ya...dan nanti Nadya akan belajar membacakan Diary Nadya di depan teman teman "
" Mau .. mauu...." Nadya bersorak
dan 
Hatiku jauh lebih bersorak
Teringat sosok sahaja Pahlawan Tanpa Tanda Jasa dari Laskar Pelangi, Ibu Guru sejati, Ibu Muslimah yang mampu melahirkan sesosok murid yang kemudian menjelma menjadi Penulis betseller Andrea Hirata.
menyemai impian di tanah subur luar biasa.
ingin ku ikuti jejaknya meski hanya satu langkah yang jauh dari sempurna. tak apa.. bersama mahluk mahluk kecil yang mempuyai ruang dan waktu selebar hamparan bumi dan langit, yang mempunyai energi melebihi sinaran matahari, yang menerimaku tanpa syarat, kepercayaan yang seputih perak, bagaimana tidak membuatku ingin selalu melakukan yang terbaik buat mereka melebihi apa yang ku tahu.
Tulislah cita citamu ..Nadya sayang ..Semoga akan menjadi tulisan Takdirmu kelak.
Tulislah impianmu Anakku ... Semoga Alloh mencatatkanya buatmu menjadi sebuah kenyataan
Jadilah dokter yang sholehah ...permata hati ayah Bundamu

Hati dan Jiwa seorang Anak laksana kertas putih, Kitalah yang menulisinya, maka tulislah hal hal yang indah untuk mereka .

Amin.

Teriring Doa dan Kasih ibu untukmu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Permen Papa

Muhammad Ziyadhatul Khoiry, Permataku

Satu moment di satu hari