DISGRAFIA namanya.........



Ini hampir bulan ke 3 lepas semester 2, namun buah hatiku Si Lobot Faijelku begitu Dia menamai dirinya sendiri dengan tokoh film kesukaannya Power Ranger itu, belum juga bisa pegang pensil dengan benar, Aku ingat bulan bulan pertama Matahari kecilku ini masuk Sekolah TK Aku benar benar di buat terkapar kepayahan karena di banding temannya di Grup A Dialah yang paling tidak suka pegang pensil, memang benar usianya paling bontot kurang 5 bulan dari 4 tahun, namun kemampuan membacanya melesat mendahului temannya yang lain, demikian juga dengan bacaan Iqronya, maka Aku memacunya dengan semangat agar mau memegang pensil namun jagoanku ini malah malas malasan, sering emosiku naik turun karenanya



.Hingga hari ini Dia masih lepas lepas kalau pegang pensil, tangan lembutnya begitu lemas ku tekan sedikit agar kuat memegang pensil malah sang pensil yang terlepas mengggelinding ke kolong meja."Aduuuhhhh...ayo papa pegang pensilnya kuat kuat "Aku mengusap peluh yang menitik jika sudah buntu begini, rasa sedih dan bingungku membuat emosiku tidak terkontrol.
Demikian juga saat mewarnai, pensil warna hanya bergerak maju mundur di satu titik tidak bergeser ke sisi yang lain dan jika ku ingatkan maka hasilnya bukan lah mewarnai sesuai gambar namun mencoreti gambar itu sebab kepalan tangan nya menempel di kertas membuatnya susah bergerak. Selain Papa, Ikhsan juga sama menyusul Arya dan Saeful, dan kepalaku memberat mengingat ini.Berbagai upaya sudah ku coba untuk Papa di rumah juga di sekolah dengan memberinya hadiah kecil saat dia mau menulis dengan baik tapi hasilnya tak berubah


.Akhirnya, dengan setengah menyerah Aku putuskan Papa untuk kembali ke awal, tidak mengikuti program LKA, lembar kerja siswa dari sekolah tapi Aku buatkan Dia program sederhana, yaitu membuat garis lurus memakai titik, aku buatkan Dia satu titik dan satu titik lagi di sudut yang lain dan ku minta Dia menyambungkannya, luar bisa .... ternyata untuk membuat garis lurus saja buah hatiku kesulitan, dari jarak 5 cm aku perpendek menjadi 2 cm barulah setelah berulang ulang di dapat juga satu garis yang cukup tebal dan tegak lurus, Aku menghela nafas sayangku, cintaku, manisku, ku cium pipinya .. hebatttt pujiku.


Sulungku memberiku solusi untuk mengunjungi mbah Google dan bertanya tentang masalah Ci Lobot Faijelku ini.Dan Aku terpana ... ternyata Astagfirulloh Anakku di indentifikasi menderita DISGRAFIA..Pertama membacanya keren sekali, waw.. kalau Aku punya bayi lagi ku namai ini , hehehe..sayang ini nama dari sebuah kesulitan menulis atau Learning Disorder dengan ciri perifernya berupa ketidak mampuan menulis, terlepas dari kemampuannya membaca maupun tingkat intelegensinya, bahkan ada yang di atas rata rata, dan juga bukan merupakan karena gangguan motorik halus maupun visual.Ternyata dari literatur yang Aku baca, Anak dengan gangguan Disgrafia mengalami kesulitan dalam mengharmonisasikan ingatan dan penguasaan gerak ototnya secara otomatis saat menulis huruf dan angka.


Ingatanku melayang pada beberapa anakku yang mempunyai gejala sama, dan teringat juga bagai mana susahnya kami mengarahkan mereka, ada yang mengalami Disgrafia , ada juga yang Disklasia kesulitan dalam membaca , ada yang salah satu tapi ada juga yang keduanya


Sungguh luar bisa perbedaan energi juga emosi saat kita tidak mengetahui sesuatu dan ketika kita mengetahui sebab sesuatu, demikian juga halnya Aku, caraku menghadapi Papa kini berbeda jauh dengan saat aku belum tahu sebabnya.Aku lebih sabar, tak lagi khawatir, dan panik.Aku buatkan Papa beberapa titik titik baik itu horizontal, vertikal, lingkaran, kurva, dan beberapa bentuk geometris sederhana, ku padu dengan pensil warna warni agar mudah membedakan dan Dia tidak mudah jemu


Alhamdulillah perlahan ada perubahan lembar demi lembar berubah tidak lagi acak namun mulai sesuai jalur.Aku membuatkan beberapa buku yang sama untuk anak anak yang lain.kebetulan tadi siang ada pertemuan bulanan dengan orang tua murid dan Aku menyampaikan maksudku dengan program sederhana yang ku rancang untuk mereka , sebab aku membuatnya sebagai pekerjaan rumah jadi perlu kerja sama yang baik dengan orang tua di rumah 
.Alhamdulillah orang tua murid menyambut antusias.Aku pun membuat sebuah gerak senam yang sederhana yang di lakukan setiap hari sebelum kegiatan menulis di mulai , yang melibatkan kerja aktif otot bahu, lengan atas serta lengan bawah dan jari jemari.Semoga sekecil apapun itu membawa perubahan yang menggembirakan nantinya.


Terima kasih Papa ku sayang, karenamu aku jadi mendapat ilmu yang luar bisa
.Mari nak ... kita bergandeng tangan belajar dan belajar setiap hari tanpa henti.
Padamu, karenamu, untukmu, ku kerjakan banyak hal dan itu membuatku sangat hidup
.Hadirmu menjadi Anugrah yang tak putus mengalir di tiap detik yang ku lewati.

Papa sayang oh anakku sholeh jangan menangis,

 jangan bersedih mamah di sini jagai... jagain Papa

(senandung kecil saat Papa masih bayi
 sekarang suka ku nyanyikan berangkat dan pulang sekolah
 di perjalanan sambil menikmati angin menerpa karena motorku melaju perlahan )
by camar putih, 25 Feb 2010

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Permen Papa

Diary Untuk Nadya

Satu moment di satu hari