Mengapa



mengapa harus.ku buat telaga di tepian fatamorgana

mengapa jua ku semai benih di tanah yang bukan ladangku

mengapa lagiku tanya sedang jawabnya ku tahu pasti

mengapa ingin kunanti lengkung pelangi sedang hari terik tiada hujan

ku antar hati meski tahu akan terluka

ku ulur tangan meski tahu akan teriris

ku pinjamkan bahu untukmu bersandar meski tahu akan tertolak

ku tunggu waktu meski tahu tak akan ada batas penantian

aku .....

ingin berhenti

tapi angin membawaku berlari mencarimu

di padang yang hanya berbatas garis pandangan

bayanganku berganti arah

bumi yang ku pijak retak merapuh

langit yang meneduhiku memerah saga

ku berlutut tak lagi sanggup berdiri

aku......

.tak sanggup

melupamu juga mengingatmu

aku......

buka kepalan tangan melepasmu dari genggaman

biar angin membawamu dariku

aku tahu pasti

engkau di tempat yang terbaik

di musim semi yang kau ingini

aku...

melihatmu seperti

punguk rindui bulannya







banjar 040511

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Permen Papa

Muhammad Ziyadhatul Khoiry, Permataku

Satu moment di satu hari