Mimpi yang hilang




Jadwal pengajian bulanan Orang tua murid, bulan ini giliran Ibunya Dadan yang ketempatan rumahnya, karena sudah menjadi kesepakatan pengajian rutin bulanan di adakan di rumah Orang Tua murid siapa saja yang bersedia, tidak di tunjuk.
Selepas jam pelajaran, sedianya Anak Anak yang Orang Tuanya tidak hadir mengikuti pengajian di pulangkan, namun sesaat ada telepon dari BFC, bahwa pihak BFC sudah menyediakan snack utnuk Anak Anak.
Subhanalloh...
Akhirnya Anak Anak kami bawa serta , bukan main gembiranya mereka.
Ya hari ini, agak istimewa sebab pengisi materi pengajian akan hadir dari pihak Banjar Family Center, kami akan kedatangan Tamu.
 Alhamdulillah.
Akhirnya Tamu yang Kami tunggu pun tiba.
Dengan sedikit kerepotan karena barang yang di bawa cukup banyak ternyata, Kami sambut Ibu Ketua BFC, Ibu Etty atau sering di panggil Ummi Urin dan Ibu Yuni dengan penuh antusias.

Dan Segera pengajian pun di gelar.
Subhanalloh .. materi yang di sampaikan begitu bermanfaat.
Tema yang Kami minta adalah tentang Pola Asuh Yang Terbaik buat Anak anak, dan Ummi Urin membahasnya dengan lengkap dan tepat, meski waktu yang tersedia tidak cukup banyak, namun Ilmu yang Kami dapat dari Beliau sungguh padat, menyenangkan hingga tak sempat Kami merasa bosan , di selingi candaan Beliau yang ringan namun penuh teladan membuat Kami betah mendengarkannya.
Ada yang menarik tentang Beliau, sesuatu yang membuat Beliau jadi menarik dan sangat inspiratip, ini bukan tentang isi materi Beliau , lain kali akan Ku bahas, Aku lebih ingin bercerita tentang sosok Beliau Ummi Urin, Ibu ketua BFC.

Beliau dengan sosok nya yang tinggi dan tidak cukup langsing, hehehe... iya di situlah kelebihan Beliau, ketika Kami bertemu Beliau Kami lupa bahkan tidak memperhatikan bahwa Beliau besar, raut Wajahnya yang putih bersih sarat senyum bahkan di saat Beliau belum sempat tersenyum pun Kami sudah merasakan dan melihatnya tersenyum, Luar biasa.
Itulah yang membuat Kami dengan segera merasakan kebaikkan dan keramahannya, Beliau menjadi cantik dan menarik karena senyum ramahnya dan kecerdasan hatinya.
Ada sesuatu yang sangat berkesan dari Beliau, begitu menyentuh bagiku, menyentuh mimpiku dulu yang kini hilang tak bisa teraih.

Ummi Urin bercerita, bahwa ketika sang Suami tercinta mendapatkan amplop gaji bulanan, Beliau itu tidak langsung pulang ke rumah, namun singgah di rumah Ibunya, Ibu Mertua Ummi Urin dan mempersembahkan Gajinya pada Ibundanya, untuk di ambil berapapun yang Ibundanya kehendaki, lalu sisanya baru untuk Anak Istrinya di rumah , Subhanalloh bergetar hatiku hingga membuatku menunduk saat mendengar cerita Ummi Urin dan Ibunda yang luar biasa itu pun selalu mengambil tidak sampai sepersepuluh dari amplop yang di persembahkan Ananda nya itu. hanya sedikit bahkan sangat sedkit . begitu kata Ummi Urin Sang Menantu yang ikhlas ini.
Tidak itu saja bahkan ketika Sang Suami pergi keluar Kota, buah tangan oleh oleh yang di bawa tidak langsung ke rumahnya namun di bawanya ke rumah Ibundanya , untuk mempersilahkan Ibundanya memilih oleh oleh mana yang paling di sukainya lalu sisanya baru lah di bawa untuk buah tangan Anak Istri di rumah.dan lagi lagi Sang Ibunda yang beruntung itu selalu mengambil sedikit bahkan sangat sedikit, lebih teringat pada para Cucu dan Menantunya yang baik hati .

Allohu Akbar
Ternyata masih ada teladan nyata di sekeliling kita.
Betapa Indah.
Sungguh, Berbahagianya Sang Ibunda yang pasti sudah lanjut usia, mendapat penghormatan yang berbalur cinta kasih sedemikian tulus dari Anak lelaki yang di kasihinya juga dari Menantu yang ikhlas dan para Cucu yang pasti sangat mencintai eyangnya.
Sudah pasti Beliau tak memerlukan lagi Dunia dengan segala isinya sekalipun itu di hantar oleh Anak lelakinya di hadapannya, sebab relung hati Seorang Bunda sudah sangat penuh sesak dengan keharuan atas persembahan Cinta Anak menantunya.

Hormatku untuk Ibunda, yang telah berhasil mendidik Anak lelakinya menjadi Lelaki yang sejati.
Meski jelas pasti begitu besar Cinta untuk Anak Istri tak lantas menjadikannya lelaki pengecut yang takut istrinya marah karena merasa di di nomor duakan.
Selamat Bunda.
Sebab telah membuat Anak lelakinya berhasil mendidik Anak Istrinya untuk menjadi ikhlas, penuh kasih yang tulus.
Dan Selamat buat sang Suami terkasih, telah menjadi pemimpin yang sejati. tidak gentar dalam melaksanakan kewajiban, menempatkan sesuatu sesuai prioritas, itulah yang di contohkan baginda Rosullulloh Muhammad SAW.

Dan terakhir Selamat Buat seorang Istri yang cantik dan sholehah.
Karenanya. 
Seorang Bunda di usia lanjutnya merasakan bahagia
Sebabnya
Seorang Anak lelaki mampu menjadi Anak Sholeh yang berbakti
Ibu...... Aku memanggil Beliau begitu
Ummi Urin...Begitu orang di sekelilingnya memanggil Beliau
Kau adalah wanita bahagia yang telah menginspirasi lingkungan di sekelilingmu.
Kebahagiaanmu dalam keluarga menular membias ke sekelilingmu lebih luas dari yang kau kira.

Teruslah berkarya
Kami membutuhkanmu untuk membimbing Kami agar mampu menjadi Istri yang Sholehah sepertimu Bahagia juga sepertimu.
Terima kasih banyak
Atas hadirmu di tengah tengah kami.
Tetaplah Sehat
Tetaplah tersenyum

Hari yang Indah..penuh berkah
oh yaa... mimpiku hilang sebab dulu aku bermimpi untuk menjadi istri seperti itu
Tapi tak lama aku menikmatinya, sebab  Mertuaku keduanya sudah berpulang demikian juga Ibundaku.
Tinggal doa yang bisa ku persembahkan untuk Beliau.








by ; camar putih
      Pataruman, saat hujan sore turun sangat deras

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Permen Papa

Muhammad Ziyadhatul Khoiry, Permataku

Satu moment di satu hari